Karya
Ilmiah
Lingkungan
Sekolah
SMP
Negeri 1 Batu
Penyusun:
Nikmatul Azizah
9e/13
SMP Negeri 1 Batu
Jl.KH Agus Salim
55 Kota Batu
Kata
Pengantar
Puji dan
syukur kami panjatkan khadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan Rahmat
dan Penyertaan-Nya kami dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “ Lingkungan Sekolah SMP
Negeri 1“ ini. Dengan karya ilmiah ini, kita dapat belajar dan dapat memahami
cara hidup bersih dan sehat dalam kegiatan di sekolah.
Kami
sebagai penulis pastinya memiliki beberapa tujuan penting dalam menyampaikan
karya tulis ini. Diantaranya adalah : untuk menumbuhkan
kesadaran terhadap setiap individu di SMP Negeri 1 Batu ini untuk menjaga
lingkungan sekolah di SMP Negeri 1 Batu ini agar tetap bersih dan sehat. Karena lingkungan sekolah
yang bersih, akan membuat orang-orang yang ada di dalamnya menjadi sehat dan
tidak mudah terserang berbagai penyakit, baik penyakit berbahaya seperti demam
berdarah dan lain sebagainya ataupun penyakit yang tidak terlalu berbahaya
seperti flu, demam, batuk dan lain sebagainya. Tujuan ini pastinya agar siswa – siswi dapat mengikuti dan
menerima pelajaran yang diberikan oleh Bapak / Ibu guru di SMP Negeri 1 Batu
ini dengan aktif dan semangat. Sehingga apa yang disampaikan oleh Bapak / Ibu
guru dapat diterima dan dicerna otak.
Dengan
demikian, kita semuanya harus menjaga kebersihan lingkungan kita di SMP Negeri
1 Batu. Karena bila lingkungan bersih, maka setiap siswa akan dapat
menghirup oksigen yang bersih dan ramah
lingkungan. Sehingga otak manusia dapat
berfungsi di saat pekarangan kelas dan sekolah bersih tanpa ada sampah atau
sejenisnya.
Batu, 08 Maret 2013
Penulis
DAFTAR ISI
1. Kata
Pengantar……………………………………………........... ii
2. Daftar
isi…………………………………………………………. iii
3. BAB
I (Pendahuluan)………………………………....……......... 1
-2
4. BAB
II (Kajian Pustaka)…………………………….................... 3-4
5. BAB
III (Metode Penelitian)……………………………………. 5-6
6. BAB
IV (Hasil dan Pembahasan)……………………………….. 7-8
7. BAB
V (Penutup)……………………………………………….. 9
8. Daftar
Pustaka…………………………………………………... 10
Bab I
Pendahuluan
A. Latar
Belakang
Kita harus menjaga
lingkungan, terutama lingkungan yang dekat dengan kita. Misalnya adalah
lingkungan sekolah, hampir1/3 hari kita selalu menghabiskan waktu di sekolah.
Lingkungan sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Karena banyak waktu yang kita
habiskan di lingkungan sekolah, maka lingkungan sekolah adalah salahsatu
lingkungan yang cukup sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita. Lingkungan
yang bersih akan menjadikan orang-orang yang ada di dalam lingkungan tersebut
menjadi sehat. Begitu pula sebaliknya. Lingkungan yang kotor, akan menjadikan
orang-orang yang ada di dalam lingkungan tersebut menjadi sakit.
Siswa dan siswi banyak yang tidak
memperdulikan kebersihan lingkungan sekolah, mereka masih membuang sampah
sembarangan dan membuat kekotoran lainya.Padahal sudah di sediakan kotak sampah
di setiap sudut ruangan. Tidak hanya itu saja, kamar mandipun menjadi tempat
terkotor, bau, dan kumuh. Dan Kebersihan di berbagai tempat sampai di tempat
yang terkecilpun sangatlah kurang. Misalnya di mushola, lantai- lantai di
mushola yang kotor dan licin karena cipratan air dari siswa yang telah berwudhu
menyebabkan banyak siswa dan siswi yang tergelincir hingga jatuh. Selain itu,
pada kubangan air di jalan menuju tempat wudhu banyak air ludah dan
kotoran-kotoran lainnya.
SMP Negeri 1 Batu
adalah salah satu titik pantau kota adipura. Dan SMP Negeri 1 Batu adalah salah
satu sekolah adiwiyata. Adipura dan Adiwiyata adalah program yang diberikan
kepada kota dan sekolah yang berhasil melaksanakan program kebersihan.
Seringkali di SMP
Negeri 1 Batu dilakukan pengetatan tentang kebersihan saat menjelang penilaian
Sekolah Adiwiyata dan Kota Adipura. Selain di saat-saat tersebut, kebersihan
seringkali di abaikan. Sebaiknya, kita harus selalu menjaga lingkungan sekolah
tetap bersih agar kita menjadi sehat dengan cara menumbuhkan kesadaran terhadap
diri sendiri terhadap kebersihan.
B.
Rumusan Masalah
1. Apakah
dampak dari lingkungan yang kotor?
2. Bagaimana
cara mewujudkan lingkungan sekolah di SMP Negeri 1 Batu bersih?
3. Apakah
program-program untuk mewujudkan lingkungan sekolah di SMP Negeri 1 menjadi
bersih sudah terlaksana dengan baik?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan
karya ilmiah tentang kebersihan lingkungan sekolah di SMP Negeri 1 Batu ini
adalah untuk menumbuhkan kesadaran terhadap setiap individu di SMP Negeri 1
Batu ini untuk menjaga lingkungan sekolah di SMP Negeri 1 Batu ini agar
tetap bersih dan sehat. Karena
lingkungan sekolah yang bersih, akan membuat orang-orang yang ada di dalamnya
menjadi sehat dan tidak mudah terserang berbagai penyakit, baik penyakit
berbahaya seperti demam berdarah dan lain sebagainya ataupun penyakit yang
tidak terlalu berbahaya seperti flu, demam, batuk dan lain sebagainya.
D.
Manfaat Penulisan
Manfaat
dari penulisan karya ilmiah tentang kebersihan lingkungan sekolah di SMP Negeri
1 Batu ini adalah agar kita dapat mengetahui apa-apa saja yang bisa kita
lakukan untuk menjaga dan menjadikan lingkungan sekolah di SMP Negeri 1 Batu
bersih dan sehat.
Serta
agar kita dapat mengetahui apa-apa saja yang tidak boleh kita kerjakan atau
lakukan untuk membuat lingkungan sekolah menjadi kotor dan kumuh sehingga
menyebabkan menurunnya daya kekebalan tubuh dan menyebabkan kita mudah untuk
terserang penyakit.
Selain
itu, manfaat lain yang bisa kita ambil dari penulisan karya ilmiah tentang
kebersihan lingkungan sekolah di SMP Negeri 1 Batu adalah bagaimana cara
menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan dan menumbukan kesadaran akan
pentingnya kebersihan bagi kesehatan tubuh kita masing-masing.
BAB
II
Kajian
Pustaka
A. Lingkungan
Sekolah
a.
Pengertian Lingkungan Sekolah
Secara psikologi, memang lingkungan juga
berperan penting dalam perilaku manusia khususnya sekolah, sebab dari sinilah
perlakukan-perlauan yang terus menerus dan terstruktur masif diberikan kepada
anak, sehingga anak diharapkan dapat merubah perilakunya sesuai yang
diharapkan. Sekolah yang telah memberikan lingkungan yang menunjang bagi
kesuksesan pendidikan maka sekolah itu secara langsung dan tidak langsung
memberikan sentuhan perlakuan kepada anak.
Pengertian Lingkungan Sekolah dibagi dua katagori yaitu :
1. Lingkungan Sekolah fisik yaitu
seperti bangunan, alat, sarana, dan
gurunya.
2. Lingkungan Sekolah non fisik yaitu
kurikulum, norma, dan pembiasaan
nilai- nilai kehidupan yang terlaksana di
sekolah itu.
B.
Cara Membersihkan lingkungan sekolah di SMP Negeri 1
Batu
a.
Pelaksanaan Program 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
Reduce adalah pengurangan konsumsi kertas
sudah tampak di beberapa mesin ATM. Mesin ATM tersebut menanyakan apakah
nasabah tersebut membutuhkan struk transaksi atau tidak. Jika ternyata nasabah
tersebut tidak membutuhkan struk, maka struk transaksi tidak dicetak.
Penggunaan catridge printer juga
dapat diminimalisir dengan mengisi ulang (refill) tinta. Tentunya hal ini dapat
menurunkan kualitas hasil cetaknya. Dan, biasanya aktifitas ini dibenci oleh
produsen printer.
Kurangi jumlah kantong plastik saat
berbelanja. Biasanya jika kita berbelanja dalam skala besar (misalnya belanja
bulanan) akan disertakan beberapa kantong plastik. Dan biasanya petugas
supermarket lebih suka memisah-misahkan plastik tersebut sesuai dengan jenis
barang. Jika dirasa ada pemisahan yang tidak perlu, ada baiknya jika kita minta
untuk menyatukan barang-barang tersebut ke dalam satu plastik saja. Sehingga
dapat mengurangi penggunaan plastik.
Reuse adalah seandainya pun kita memilih
untuk mencetak struk dari mesin ATM, setelah struk tersebut tidak dipergunakan
lagi jangan dibuang. Lebih baik disimpan, karena masih dapat digunakan untuk
catatan-catatan penting. Tenang, pada umumnya struk ATM dicetak pada thermal
paper, sehingga setelah beberapa waktu maka cetakannya akan luntur/hilang
dengan sendirinya. Jadi tidak perlu takut akan privasi mengenai saldo dan
transaksi.
Kantong plastik maupun kantong
kertas yang biasa disertakan saat berbelanja pun sebaiknya jangan dibuang,
tetapi dikumpulkan untuk dipergunakan di kemudian hari.
Penggunaan baterai yang dapat diisi
ulang (rechargeable batteries) lebih baik daripada baterai yang hanya
sekali pakai. Dengan membeli baterai isi ulang dengan harga yang lebih mahal,
kita dapat mengurangi sampah baterai yang berbahaya. Karena kita hanya membeli
sekali untuk jangka waktu yang jauh lebih lama dibandingkan baterai sekali
pakai. Beberapa perangkat yang masih menggunakan baterai sekali pakai adalah
jam dinding.
Recycle adalah pemisahan sampah organik dan
non organik. Satukan sampah-sampah plastik. Langkah ini dapat membantu
memudahkan pekerja sampah.
BAB III
Metode Penelitian
A.
Wawancara
a. Pengertian wawancara
Wawancara
merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi
dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog (Tanya jawab)
secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung (I.Djumhur dan Muh.Surya,
1985).
b. Kelebihan dan kekurangan teknik
wawancara
Kelebihan
dari penggunaan metode wawancara adalah: Pewawancara dapat secara luwes
mengajukan pertanyaan sesuai dengan situasi yang dihadapi pada saat itu. Jika
dia menginginkan informasi yang mendalam maka dapat melakukan “probing”.
Demikian pula jika ingin memperoleh informasi tambahan, maka dia dapat
mengajukan pertanyaan tambahan, bahkan jika suatu pertanyaan dianggap kurang
tepat ditanyakan pada saat itu, maka dia dapat menundanya.
Pewawancara dapat mengobservasi
perilaku misalnya rasa suka, tidak suka atau perilaku lainnya pada saat
pertanyaan diajukan dan dijawab oleh responden. Pertanyaan dapat diajukan
secara berurutan sehingga responden dapat memahami maksud penelitian secara
baik, sehingga responden dapat menjawab pertanyaan dengan baik. Jawaban tidak
dibuat oleh orang lain tetapi benar oleh responden yang telah ditetapkan. Umumnya
berisi pertanyaan yang mudah dijawab oleh responden. Melalui wawancara, dapat
ditanyakan hal-hal yang rumit dan mendetail. Pewawancara dapat memperoleh
jawaban atas seluruh pertanyaan yang diajukan.
Kelemahan dari penggunaan metode
wawancara adalah: Mengadakan wawancara dengan individu satu persatu memerlukan
banyak waktu dan tenaga dan juga mungkin biaya. Walau dilakukan secara tatap
muka, namun kesalahan bertanya dan kesalahan dalam menafsirkan jawaban, masih
bisa terjadi. Sering atribut (jenis kelamin, etnik, status sosial, jabatan,
usia, pakaian, penampilan fisik, dsb) responden dan juga pewawancara
mempengaruhi jawaban. Keberhasilan wawancara sangat tergantung dari kepandaian
pewawancara dalam melakukan hubungan antar manusia (human relation). Wawancara
tidak selalu tepat pada kondisi-kondisi tempat tertentu, misalnya di
lokasi-lokasi ribut dan ramai. Sangat tergantung pada kesediaan, kemampuan dan
keadaan sementara dari subyek wawancara, yang mungkin menghambat ketelitian
hasil wawancara. Jangkauan responden relatif kecil dan memakan waktu lebih lama
dari pada angket dan biaya yang relatif yang lebih mahal.
d.
Kesimpulan
Wawancara
adalah teknik pengambilan data melalui pertanyaan yang diajukan secara lisan
kepada responden. Wawancara biasanya dilakukan jika peneliti bermaksud
melakukan analisis kualitatif atas penelitiannya.
BAB IV
Hasil dan Pembahasan
Saya
telah mewawancarai tukang kebun yang berada di SMP Negeri 1 Batu yaitu Pak
Yari, untuk mendapatkan data-data tentang kebersihan lingkungan sekolah yang
ada di kawasan SMP Negeri 1 Batu ini.
Menurut
Pak Yari, kebersihan lingkungan di kebersihan lingkungan sekolah yang ada di
kawasan SMP Negeri 1 Batu ini masih sangat kurang. Banyak sampah yang
berserakan di susut-sudut ruangan atau di luar ruangan. Hal ini dikarenakan
atau disebabkan oleh kurangnya kesadaran setiap individu di SMP Negeri 1 Batu
tentang pentingnya kebersihan atau lingkungan yang bersih. Lingkungan yang
bersih menjadikan penghuni atau orang-orang yang ada di dalam nya menjadi sehat.
Begitu pula sebaliknya, lingkungan yang kotor, akan menjadikan orang-orang yang
ada di dalam lingkungan tersebut menjadi sakit.
Siswa dan siswi banyak yang tidak
memperdulikan kebersihan lingkungan sekolah, mereka masih membuang sampah
sembarangan dan membuat kekotoran lainya.Padahal sudah di sediakan kotak sampah
di setiap sudut ruangan. Tidak hanya itu saja, kamar mandipun menjadi tempat
terkotor, bau, dan kumuh. Dan Kebersihan di berbagai tempat sampai di tempat
yang terkecilpun sangatlah kurang.
Sudah
banyak cara dan upaya yang dilakukan oleh tenaga kebersihan dan tenaga
kependidikan SMP Negeri 1 Batu untuk mewujudkan sekolah yang aman, nyaman,
bersih, dan sehat. Misalnya pembagian tugas yang dilakukan oleh para tukang
kebun, pelaksanaan program 3R oleh pihak sekolah, pembuatan tata tertib tentang
kebersihan, sampai pembuatan program-program untuk membersihkan lingkungan
sekolah.
Para
tukang kebun di SMP Negeri 1 Batu ini telah membagi-bagi beberapa tugas atau
daerah untuk di bersihkan. Misalnya Pak Yari membersihkan kebun-kebun atau
taman-taman, Pak Takim membersihkan daerah atau kawasan mushola, dan Pak Budi
membersihkan ruang kelas serta kamar kecil. Mereka juga saling tolong menolong
dan membantu untuk menyelesaikan tugas mereka. Misalnya, Kak Takim seringkali
membantu Pak Yari membersihkan kebun dan taman dan lain sebagainya.
Contoh
perwujudan program 3R di SMP Negeri 1 Batu adalah dengan pemisahan atau
pemilahan sampah. Pihak sekolah telah membuat tiga tong sampah untuk memilah
sampah berdasarkan jenis sampah, yaiutu, kering, basah, dan logam. Upaya
lainnya yaitu dibuatnya beberapa tong komposter. Sampah dari sisa-sisa makanan
dan daun daun kering yang telah di pisahkan, diolah menjadi kompos untuk
memupuk tanaman agar tanaman-tanaman di sekolah ini menjadi subur. Selain itu,
di SMP Negeri 1 Batu telah ada mesin pencacah sampah untuk mengolah
sampah-sampah sisa bungkus makanan agar tidak menumpuk dan menyebabkan
pencemaran.
Bu
Yulaikah selaku ketertiban juga membuat beberapa peraturan tentang membuang
sampah dan menjaga kebersihan serta keindahan sekolah yang sudah tertera pada
buku student handbooks beserta sanksi-sanksinya.
Pihak
sekolah juga membuat beberapa program kegiatan untuk menjaga lingkungan sekolah
agar tetap bersih. Program-program kegiatan tersebut antara lain adalah program
piket yang telah dilakukan secara rutin setiap hari sesuai dengan jadwal yang
telah berlaku. Program-program lainyya yaitu adalah kegiatan jumat bersih.
Jumat bersih dilakukan setiap hari jumat oleh semua anggota atau warga sekolah.
Warga sekolah tersebut adalah: Siswa dan siswi, guru, staf, TU, dan seluruh
pendukung terlaksananya kegiatan di sekolah.
Tetapi
program-program tersebut terlaksana dengan baik dan benar karena kurangnya
kesadaran setiap individu tentang pentingnya kebersihan untuk kesehatan. Siswa
dan siswi di SMP Negeri 1 Batu seringkali melanggar peraturan yang telah di
tetapkan oleh sekolah. Mereka sering seenaknya membuang sampah secara
sembarangan dan mereka selalu menutupi kesalahan mereka saat membuat kesalahan
tentang kebersihan misalnya membuang sampah sembarangan, mencoret-coret meja,
merusak tanaman di lingkungan sekolah, mencoret-coret tembok sekolah, dan
merusak sarana pra sarana di sekolah.
BAB V
Penutup
a.
Kesimpulan
Kesimpulan yang saya peroleh dari
hasil pengamatan yang telah saya lakukan adalah banyak program-progam untuk
menciptakan kawasan di SMP Negeri 1 Batu menjadi bersih misalnya: Pembagian
tugas yang dilakukan oleh para tukang kebun, pelaksanaan program 3R oleh pihak
sekolah, pembuatan tata tertib tentang kebersihan, sampai pembuatan
program-program untuk membersihkan lingkungan sekolah seperti piket dan jumat
bersih. Tetapi, program-program tersebut belum terlaksana dengan baik karena
kurangnya kesadaran dari warga sekolah tentang kebersihan. Padahal, lingkungan
yang kotor menimbulkan bibit penyakit dan lingkungan yang bersih akan
menjadikan orang-orang yang ada di dalamnya menjadi sehat.
b.
Saran
Saran saya untuk menciptakan
lingkungan sekolah yang bersih dan sehat adalah dengan cara menumbuhkan
kesadaran terhadap kebersihan pada setiap individu dan kita harus melaksanakan
program-program yang telah di buat oleh sekolah dengan tertib serta kita harus
bergotong royong untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan
bebas penyakit.
Daftar
Pustaka
0 komentar:
Posting Komentar